Selasa, 12 Januari 2010

Cerita Misteri


Malaikat Pencabut Nyawa
by Mr. Suliskhan
Episode I
---------------------


Malam semakin larut ketika sang rembulan mulai malas tuk mengedipkan sinarnya. Bayang-bayang kegelapan terhampar membentang di sudut-sudut pepohonan desa Randu Alas. Sesaat kemudian nampak sesosok bayangan manusia berlarian tak tentu arah  dari arah sudut kegelapan memasuki desa Randu Alas.
Gerak-gerik bayangan itu tampak seperti orang yang sedang ketakutan. Berlarian ke arah yang tak beraturan, hingga sesekali jatuh tersungkur ke tanah.
Dari mulutnya menetes air liur yang sangat kental pertanda bahwa sosok bayangan tersebut sangat kehausan. Matanya melotot dengan pandangan ke sana-kemari, melihat ke depan dan belakang, seolah-olah dikejar oleh sesuatu. Entah apa yang membuat sosok bayangan manusia itu sangat ketakutan.
Ketika memasuki jalan masuk desa, nampak bayangan itu berhenti sesaat sambil menengok ke belakang di sudut kegelapan tempat ia keluar tadi. Nafasnya terdengar tersengal-sengal bagaikan hewan yang baru disembelih.
Tak lama kemudian, sosok bayangan itu-pun kembali berlarian tak beraturan menuju ke tengah jalanan desa Randu Alas.
"Toloong .... tolooong ....!!" Kini mulai terdengar lengkingan teriak dari sosok bayangan manusia yang ketakutan itu.
"Tolooong .... tolooong ....!! Semakin keras saja lolongan dari bayangan itu meminta pertolongan.
Karena hari sudahlah malam, dan kemungkinan besar para penghuni desa Randu Alas pada tidur pulas dibuai mimpi. Permintaan tolong dari sosok bayangan manusia itu tak segera mendapat sambutan. Hingga semakin keras saja lolongan teriaknya di keluarkan sambil tetap berlarian sempoyongan.
"Tooolooong... Toloooong...!!" Hingga sosok bayangan itu tersungkur tepat di halaman sebuah rumah yang sangat gelap.
"Toloong Mbah Dukun Sarwi... Tolooong aku Mbah....!! Pinta sosok bayangan itu.
"Mbah Sarwi .... tolong aku Mbah .......!!"
"Aku dikejar-kejar tengkorak berambut api Mbah...!!"
Tak seberapa lama kemudian, terbukalah pintu rumah yang berhalaman gelap itu.
"Kreeteek ....kriieeek !!"
Nampak dari dalam muncul seorang yang sudah cukup tua dan bertubuh bungkuk.
"Ada apa nak... malam-malam begini berteriak-teriak di rumahku!!" Tegur orang tua bungkuk itu.
Melihat pintu rumah yang terbuka lebar tersebut, sosok bayangan manusia itupun dengan cepat menghampiri sosok orang tua bungkuk di depannya.
"Oh ... kamu nak Parmo. Ada apa kamu berteriak minta pertolongan pada simbah ??" Tanya orang tua bungkuk yang dipanggil mbah Sarwi.
Rupanya si-orang tua bungkuk itu telah mengenali orang yang dihadapannya, ketika sorot lampu ublik yang ditentengnya telah dinyalakan.

Bersambung

Tidak ada komentar: